Rabu, 24 September 2008

Dibalik eksistensi m-Banking

Hasil inovasi teknologi umumnya membawa reaksi yang beragam, apalagi jika itu berkaitan dengan hajat publik. Dimana kadang proses adaptasinya sering melahirkan kontroversi, baik mungkin disebabkan produk yang diluncurkan kurang siap, atau tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh pemahaman yang belum merata di mata masyarakat. Contohnya awal dari kebangkitan e (electronic)-commerce yang ditandai oleh munculnya ATM (anjungan tunai mandiri). Boleh dikata adaptasi ATM lumayan membutuhkan waktu yang tidak terlalu cepat, padahal telah diluncurkan sejak delapan tahun lalu. Dengan kondisi mayoritas penduduk yang masih konservatif membuat nafas e-commerce berjalan pelan.

Saat ini kecenderungan semakin padatnya aktivitas, terutama di kota-kota besar membuat e-commerce dan turunannya yaitu m (mobile) commerce menjadi pilihan yang cukup diperhitungkan dalam transaksi perdagangan. Dalam perkembangan dan kebutuhan yang terus berjalan, layanan m-commerce dikenal lebih dekat lagi sebagai m-banking. Sudah bukan rahasia jika peran perbankan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, dan sukses kinerja bank juga tidak lepas dari dukungan telekomunikasi. Selain sistem komunikasi kabel yang mutlak dibutuhkan, komunikasi berbasis selular nyatanya telah memberi andil yang cukup penting. Tidak hanya membangun image perbankan, melainkan operator selular juga ikut merasakan betapa besar potensi yang dapat diraih dari sektor m-banking.

Gejala m-banking pun saat ini telah meningkat dari hari ke hari, sejak diluncurkan pertama kali oleh Excelcom pada akhir 2001 respon yang didapat juga beragam. Kini hampir setiap operator terlibat dalam aplikasi m-banking dengan berbagai mitra bank nasional yang terus bertambah. Pengguna yang pada awalnya didominasi kaum pebisnis, kini juga telah banyak digunakan oleh kalangan muda. Seperti model dan bintang sinetron Vony Cornelia, 22 tahun juga menggunakan layanan m-banking dari salah satu bank besar. Vony mengatakan layanan m-banking jelas sangat bermanfaat, sebab dapat dilakukan kapan dan dimana saja, seperti yang paling banyak digunakan orang ialah cek saldo. Namun untuk transfer Vony mengaku lebih merasa safe menggunakan ATM, sebab langsung menerima struk.

Namun dibalik itu masih sangat banyak kalangan masyarakat yang kurang sreg dengan layanan m-banking. Sudah bukan rahasia bahwa cukup banyak cerita yang intinya menyangsikan m-banking. Seperti, “bagaimana jika uang yang ditransfer tidak sampai terkirim, atau bagaimana aspek security nya”. Itu baru sebagian yang terpikirkan di benak orang, dan sebenarnya wajar saja kekhawatiran orang-orang. Pasalnya mekanisme yang digunakan ialah berbasis SMS (short message service), sedang SMS sendiri pada waktu tertentu kualitasnya kurang baik, alias sering terjadi pending, dan gagal terkirim.

Disinilah muncul perdebatan seputar m-banking, “keraguan banyak orang menjadi penghambat yang cukup serius, khususnya di Indonesia”, ujar Agung B. Laksono, GM VAS Excelcom. Agung menambahkan dibutuhkan paling tidak dua sampai tiga tahun untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat m-banking. Menurut Agung itu lumayan cepat jika dibandingkan adaptasi layanan ATM. Walau menyisakan banyak keraguan, perihal pengaduan keluhan konsumen terhadap m-banking masih tergolong kecil. “Sampai Maret tahun ini baru tercatat dua keluhan dari konsumen seputar m-banking, meski jumlahnya kecil tapi diyakini lebih banyak orang yang tidak melapor”, ujar Sularsi, bagian pengaduan perbankan YLKI. Sularsi menambahkan umumnya pelapor mengeluhkan notifikasi yang diterima setelah melakukan transfer.

Kebanyakan dari mereka bingung untuk melapor pada siapa, bayangkan jika transfer ditujukan pada mitra di luar kota, pasti akan terjadi kepanikan. “Sebenarnya sistem billing transfer yang digunakan pada m-banking tidak berbeda dengan yang digunakan di ATM, hanya media yang digunakan berbeda sehingga saat bukti transfer juga akan tercetak di buku tabungan”, ujar Robertus K. Banowski, assistant manager m-banking Bank Panin.

Inti kasus yang terjadi sebenarnya ialah ketidaknyaman dari pengguna, dimana notifikasi transfer merupakan hal yang cukup sensitif bagi pengguna. Hinca Ikara Panjaitan, praktisi hukum telekomunikasi mengatakan bahwa dalam m-banking yang seharusnya menjadi perhatian adalah formulasi bentuk pertanggungjawaban. Baik operator selular dan perbankan sebenarnya telah masuk ke wilayah publik, dimana peran regulator atau pemerintah sebaiknya dapat lebih aktif. “Bayangkan lalu lintas transaksi tersebut menyangkut jumlah uang beredar yang begitu banyak, apalagi menggunakan infrastruktur telekomunkasi yang banyak digunakan publik”, ujar Hinca. Jika terjadi kolaps tentu pemerintah juga yang harus bertanggungjawab.
Untuk itu Hinca mengusulkan agar dibuat badan regulator independen yang terdiri dari wakil dari Bank indonesia, Departemen Keuangan, dan Ditjen Postel.

Sampai saat ini belum ada peraturan yang secara spesifik mengenai jenis transaksi ini. Untuk membuat undang-undang atau peraturan sudah pasti memerlukan biaya besar, dan dikhawatirkan hanya akan mubazir. “Untuk itu jika nantinya dibentuk badan regulator sebaiknya dapat berganti setiap tiga bulan”, tambah Hinca.

Sedang Sartono Mukadis, mantan staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia memberikan tanggapan seputar m-banking dari sisi budaya. Manurut Sartono m-banking atau yang lainnya merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari. Teknologi terus berjalan seperti deret ukur sedangkan budaya bergerak seperti deret hitung. Ini tak bisa ditolak karena masyarakat memang menuntut segala sesuatu yang lebih praktis dan efisien. Adanya layanan apa saja yang berbasis teknologi merupakan akibat dari revolusi dan evolusi cara berpikir yang mengambil jalan tengah. Hanya saja mungkin bagi generasi sebelumnya selalu saja ada stereotip terhadap teknologi atau mungkin apatis terhadap perkembangannya itu sendiri. Kadang budaya konvensional seperti menabung dan mengambil uang antri di teller dari bagi sebagian orang tua lebih nyaman daripada menarik uang atau transfer dari ATM. Begitu juga kini, ketika ada m-banking.

Saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah penjabaran dari UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 pasal 4, yang menjelaskan tentang hak end user. Disitu dijelaskan hak bagi konsumen untuk mendapatkan untuk mendapatkan informasi yang benar dan jujur, hak untuk mendapat edukasi, hak untuk mendapatkan ganti rugi, dan hak untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan. Dari situ jelas bahwa pemain di bisnis m-banking harus membuat aturan yang jelas, selain edukasi melalui iklan yang memberi manfaat pengetahuaan bagi konsumen, sehingga terdapat pemahaman yang merata.

Baik Hinca dan Sartono sama-sama berpendapat bahwa diperlukan waktu dan edukasi yang tepat agar m-banking dapat diaplikasikan masyarakat luas. Keduanya juga berpendapat bahwa sistem dan teknologi tidak pernah salah, yang salah ialah cara pemanfaatannya. Contohnya seperti teknologi itu tak ubahnya seperti pisau. Jika tak bisa digunakan dengan sebenarnya justru akan menjerumuskan sendiri. Perkembangan internet, siapa yang mengira internet justru lebih populer karena layanan pornografinya dibandingkan kecanggihannya. Kini, mobile banking perlu waktu bagi banyak masyarakat awam untuk mengerti sejauh itu. Bisa dibuktikan, penggunan m-banking masih sedikit sekali. Ini propaganda yang dikeluarkan dari teknologi terkadang tidak membuat sadar bahwa negara kita adalah negara penikmat teknologi, bukan pemanfaat teknologi.

(Apr03)

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 20 September 2008

Aplikasi M-Banking (Kelemahan dan Kelebihan)



MOBILE Banking (M-Banking) muncul pertama kali sebagai SMS Banking dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan dimanapun. Beberapa bank besar di Indonesia sudah menerapkan teknologi M-Banking ini sejak lama, namun pengguna jasa M-Banking hingga saat ini masih jauh dari jumlah yang memuaskan, kurang dari 10% dari total nasabah yang ada di Indonesia. Padahal sebuah survey pernah menyatakan, 40% dari pemakai ponsel menginginkan fitur M-Banking. Mengapa demikian? Apakah jasa yang ditawarkan kurang bagus? Ataukah sebenarnya nasabah tidak tahu mengenai adanya jasa ini?

M-Banking menawarkan beberapa jasa yang cukup menarik, dan berdasarkan jenisnya, jasa biasanya dibagi menjadi dua, yakni jasa pull-based dan jasa push-based. Jasa pull-based merupakan jasa yang ditawarkan oleh pihak bank dimana nasabah secara langsung meminta jasa yang ditawarkan, sedangkan push-based adalah jasa berdasarkan persetujuan pihak nasabah dan bank dimana bank akan mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan nasabah secara berkala atau berdasarkan aturan tertentu.

Contoh jasa pull-based yang diterapkan bank-bank di Indonesia antara lain adalah transfer dana, pembayaran tagihan (listrik, telepon, air, dll), pembelian voucher, ataupun perdagangan saham. Selain jasa-jasa berdasarkan transaksi diatas, jasa pull-based juga mencakup permintaan akan Informasi Saldo dan Catatan Transaksi. Sedangkan untuk jasa push-based, biasanya berupa notifikasi-notifikasi yang secara otomatis akan langsung diterima di ponsel nasabah apabila terjadi aktivitas pada rekening yang bersangkutan, yakni notifikasi Deposit/Penarikan dalam jumlah minimum tertentu, notifikasi Saldo Minimum, dan notifikasi Pembayaran Tagihan. Jasa ini akan sangat berguna, misalnya seorang nasabah kehilangan kartu ATM tanpa sadar dan disalahgunakan oleh orang lain. Dengan menerima notifikasi, maka nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM sebelum tabungannya dibobol habis.

Jika dilihat dari segi teknologi, M-Banking biasanya dibedakan menjadi empat tipe jasa layanan. Tipe pertama adalah dengan menggunakan Interactive Voice Response (IVR) atau biasanya lebih sering disebut sebagai phone-banking ketimbang M-Banking, karena nasabah harus menelpon untuk kemudian dipandu oleh pesan elektronik di dalam memilih menu-menu transaksi lewat telepon. Tipe layanan kedua adalah dengan menggunakan SMS sebagai basis teknologinya. Layanan berbasis SMS dipadukan dengan sim toolkit pada sim card masing-masing operator sehingga akses layanan bisa melalui menu tidak perlu mengetik perintah lewat SMS.

WAP sebagai tipe layanan ketiga merupakan layanan M-banking yang mereplika internet banking ke dalam sebuah ponsel yang didukung oleh teknologi WAP. Layanan yang disediakan mirip dengan internet banking hanya saja tampilannya lebih sederhana sehingga dapat ditampilkan pada layar ponsel. Layanan terakhir dilakukan melalui aplikasi pihak ketiga, misalnya dengan menggunakan aplikasi berbasis Java, yaitu aplikasi yang mampu menghubungkan ponsel berteknologi java dengan pihak bank melalui layanan data.Secara umum, bank-bank di Indonesia memilih teknologi SMS yang dipadukan dengan sim toolkit sebagai basis layanan. Ada juga bank yang menggunakan aplikasi java, namun masih sedikit. Dari sisi pihak bank, layanan M-banking ini akan dapat mengurangi biaya transaksi, karena telah terotomisasi lewat layanan M-banking, hingga Rp 2.000 per transaksi. Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang hingga Rp 250.000 per nasabah per tahun. Selain mengurangi biaya, layanan M-banking juga bisa menjadi strategi kompetitif pihak bank untuk memberikan value added service kepada nasabahnya. Dari sisi nasabah, layanan M-banking selain dapat menghemat biaya juga dapat menghemat waktu. Nasabah tidak perlu pergi ke Bank atau mesin ATM serta tidak perlu mengantre untuk melakukan transaksi.Jika kita lihat dari sisi yang lain, kelemahan dari m-banking biasanya terletak pada kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (untuk m-banking berbasis SMS). Kemungkinan terbesar kurang diterimanya layanan m-banking adalah dari persepsi nasabah mengenai teknologi m-banking itu sendiri, dari persepsi cara penggunaan (mudah/tidaknya) maupun dari persepsi kegunaan (berguna/tidak) layanan ini. Tantangan terbesar bagi pihak bank, operator seluler maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan adalah bagaimana mensosialisasikan layanan ini dengan lebih intensif kepada nasabah dan masyarakat Indonesia. (Gunawan Wibisono SE M.Acc/Dosen Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada)-

sumber:
http://gunggu.iblog.com/post/203769/219538
Kesimpulan:
Kelebihan M-Banking:
1. bagi nasabah

  • Nasabah mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan dimanapun.

  • M-Banking menawarkan beberapa jasa yang cukup menarik.

  • nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM sebelum tabungannya dibobol habis. (mengantisipasi penyalahguanaan ATM oleh orang lain)

  • Layanan M-banking selain dapat menghemat biaya juga dapat menghemat waktu
2. bagi Bank
  • layanan M-banking ini akan dapat mengurangi biaya transaksi karena telah terotomisasi.

  • Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang.

  • layanan M-banking juga bisa menjadi strategi kompetitif pihak bank untuk memberikan value added service kepada nasabahnya.
Kelemahan M-Banking:kelemahan dari m-banking biasanya terletak pada kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (untuk m-banking berbasis SMS)





[+/-] Selengkapnya...

Sistem Proteksi Transaksi Perbankan - Mobile Banking


Pada tulisan sebelumnya kita membahas beberapa celah kelemahan yang terdapat pada aplikasi yang menggunakan Ponsel, diantaranya adalah Virus dan Spyware.


Masih berkaitan dengan artikel sebelumnya tentang ‘Keamanan pada Handphone atau Ponsel’. Pada tulisan ini kita akan mengulas lebih detail tentang Sistem Proteksi Transaksi Perbankan - Mobile Banking.


Pada pertengahan tahun 90-an mungkin kita hanya menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi (suara maupun pesan singkat). Penggunaan Ponsel saat ini makin beragam, salah satunya adalah transaksi perbankan. Beberapa bank terkemuka di Indonesia pada umumnya sudah menyediakan fasilitas SMS-Banking (BCA, BankMandiri, BNI, LippoBank, dan beberapa bank lainnya yang sudah memiliki Teknologi maupun SDM yang makin memadai dan berkembang).


Ketika anda menggunakan Ponsel untuk melakukan transaksi, jika anda adalah seorang yang aware dengan sistem keamanan, pertanyaan pertama yang muncul pastilah ‘Apakah media yang saya gunakan untuk melakukan transaksi sudah cukup aman?


Salah satu perusahaan piranti lunak yang fokus pada mobile security belum lama ini me-release sebuah solusi yang dikenal dengan istilah ‘SMobile System’. System ini mengaplikasikan konsep Smobile’s Secure Mobile Banking and Trading pada SmartPhones dan Mobile Handsets, yang bertujuan untuk melakukan proteksi terhadap Mallware dan External Attack.
Informasi terkait teknologi ini dapat diperoleh disini.


Setiap pelanggan dapat dengan nyaman melakukan transaksi karena unsur-unsur privacy dan integrity sudah terpenuhi. Tidak hanya itu, software ini di claim mampu melakukan mitigasi resiko dan identitas pencuri (thief), juga mampu mendeteksi authorized transaction pada account yang bersangkutan. Tidak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi feature virus protection, filtering text message, spam blocking, dan beberapa sistem proteksi lainnya.


SMobile System hanya satu diantara teknologi keamanan ponsel, yang pasti teknologi lainnya akan terus berkembang.


By Wetria Hendra • September 19, 2008


[+/-] Selengkapnya...

SMS BANKING NIAGA


SMS Banking Bank Niaga
Niaga Ponsel Acces adalah layanan SMS banking dari Bank Niaga yang memungkinkan Anda bertransaksi dengan nyaman, cepat dan aman. Tak perlu mengganti SIM Card, Anda tetap dapat melakukan transaksi perbankan di mana pun dan kapan pun dengan menggunakan ponsel Anda.Layanan ini dapat dinikmati melalui 2 cara :



  • SMS : Mengirimkan sms dengan kode-kode syntax

  • Java Menu : Menu transaksi sudah tersedia di Hand Phone, sehingga Anda tidak perlu lagi menuliskan kode-kode syntax.


Syarat untuk menikmati NPA Java Menu :



  • Terdaftar sebagai pengguna Niaga Ponsel Access

  • Memiliki Handphone yang mempunyai fitur MIDP 2.0 (GSM atau CDMA)

  • Mengunduh /download aplikasi NPA Java melalui Bluetooth di cabang bank Niaga atau melalui GPRS di alamat http://www.bankniaga.com/content/npa-java.wml


Cara memperoleh Layanan
Lakukan pendaftaran fasilitas Niaga Ponsel Access di ATM Niaga atau SST Niaga. PIN transaksi dapat Anda ciptakan sendiri pada saat pendaftaran. Jangan lupa daftarkan juga nomor tagihan dan rekening yang akan digunakan pada saat transaksi di NPA.Contoh penggunaan NPA Java silahkan klik Demo Niaga e-Banking.



Fitur Pembayaran Tagihan / Pembelian Pulsa yang dapat dilakukan di Niaga Ponsel Access



  • Telkom

  • PLN Praqtis ( Jabotabek, Jabar, Jateng, Jabar )3. Selular Pascabayar ( Telkomsel, Matrix – Indosat, Lippotelecom – Khusus Jawa Timur )

  • Selular Isi Ulang ( IM3-Smart ,simPATI – Telkomsel, Mentari – Satelindo )

  • Kartu Kredit ( Bank Niaga, Citibank, HSBC, Standard Chartered, GE Finance terdiri dari GE Ekstra Mastercard, Kartu Belanja Carrefour, Sumber Kredit, Smart Shopping Card, ANZ, ABN Amro, Danamon,BNI)

  • Pinjaman :
    Citibank (Citibank Ready Cash, Citibank Personal Loan)
    ABN Amro (Personal Loan, Pinjaman Ekspres, Money Card)
    Standard Chartered Bank
    HSBC

  • TV Kabel (Kabelvision)

  • Internet (Indosatnet)

  • Pendidikan (Perbanas Surabaya, Kidsport Jakarta, BSI Jakarta)


Fitur Transaksi lainnya



  • Informasi Saldo

  • Informasi 5 Transaksi terakhir

  • Transfer ke Rekening Bank Niaga.

  • Inquiry Saldo & Redeem Point Cinta

  • Informasi Suku Bunga ( Tabungan , Giro, Deposito )

  • Informasi Kurs

  • Perubahan Kode Rekening

  • Perubahan PIN Transaksi

  • Perubahan PIN Login

  • Informasi Syntax

SUMBER: http://www.informasi-media.blogspot.com/2007/12/sms-banking-bank-niaga-niaga-ponsel.html

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 19 September 2008

BSM MOBILE BANKING GPRS


Manfaat BSM MBG:
BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di ponsel Anda. Cek saldo, dan transfer antar rekening BSM, dapat dilakukan tanpa harus bernajak dari tempat Anda.


  • Mudah dan informatif: menu transaksi MBG mudah dimengerti dan mudah penggunaannya.

  • Murah: biaya transaksi sebesar biaya GPRS*+Rp500,-**

  • Fleksibel: fasilitas ini dapat dilakukan pada semua jenis SIM Card GSM dan ponsel yang menggunakan teknologi GSM.

* Biaya pulsa kurang dari Rp50,-/transaksi


** Dapat berubah sesuai ketentuan bank.
Ragam layanan transaksi



  • Cek saldo.

  • Ganti PIN ATM.

  • Transfer uang antar rekening Bank Syariah Mandiri.

  • Transfer uang antar bank anggota ATM Bersama.*)

  • Transfer uang antar bank melalui SKN.*)

  • Pembayaran zakat.

*) dalam pengembangan.



Syarat mendapatkan layanan MBG



  • Memiliki rekening tabungan atau giro BSM.

  • Memiliki BSM Card.

  • Menggunakan kartu ponsel berbasis GSM dan tersedia fasilitas GPRS.

  • Menggunakan ponsel berfasilitas GPRS.

  • Mengisi formulir permohonan BSM MBG.

Langkah-langkah Men-download Aplikasi BSM MBG



  • Aktifkan dahulu fasilitas GPRS kartu selular Anda.

  • Sesuaikan setting GPRS di ponsel dengan kartu selular yang dipakai.

  • Pastikan ponsel Anda adalah ponsel dengan kualifikasi MIDP 2 dan GPRS kelas 10.

  • Download aplikasi menu BSM MBG ke ponsel dengan alamat:‘mobile.syariahmandiri.co.id’

    dan pilih aplikasi Menu BSM Mobile GPRS.

[+/-] Selengkapnya...

SMS BANKING BRI 3300


SMS Banking BRI 3300
Pada tahun 2007 BRI telah melaunching fasilitas SMS Banking dengan menggunakan sistim sms manual (SMS Plain) dengan kode akses 3300 dengan nama SMS Banking BRI 3300

SMS Banking BRI 3300
merupakan salah satu layanan mobile banking melalui sms, yang menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam mendapatkan layanan perbankan BRI. Melalui SMS Banking BRI 3300, kapan pun dan dimana pun, Anda bisa melakukan berbagai transaksi dengan aman dan leluasa.

Fasilitas dan Layanan SMS Banking yang tersedia
smsinfo -> Informasi Saldo
smsTransfer -> Transfer Antar RekBRI
smsPayment -> Pembayaran kartu kredit/tagihan telepon seluler (KartuHalo, Matrix & IM3)smsPrepaid -> Isi Ulang Pulsa (simPATI, Mentari, IM3 & XL)
smsAdmin -> Penggantian PIN

Cara Mendapatkan Layanan SMS Banking BRI
3300
1 Memiliki BRI Card (ATM BRI)
2 Telah melakukan registrasi di ATM BRI dengan cara -> dimenu utama BRI pilih Transaksi Lain -> Pilih menu Registrasi -> Pilih menu SMS Banking dan masukan nomor HP Anda (Gunakan HP Anda sendiri) -> Masukan 6 Digit PIN SMS banking BRI (buat sendiri PIN Anda dan jangan diberitahukan kepada orang lain).
3 Telah memiliki PIN SMS Banking BRI sejumlah 6 digit yang didaftarkan via ATM BRI.
4 Menggunakan nomor akses 3300 untuk seluruh operator baik GSM : Telkomsel, Indosat dan XL* (*masih dalam pengembangan), serta CDMA : Fren dan एशिया

Setelah melalui tahap-tahap diatas sekarang HP anda sudah bisa langsung menikmati semua layanan sms banking BRI untuk bertransaksi sesuai fasilitas yang tersedia tanpa harus report seperti mengisi formulir aktivasi/melalui customer service dan sebagainya cukup praktis bukan ?

Perintah SMS yang harus dibuat adalah :
1 Cek saldo -> SALDO PIN -> contoh SALDO 12345


2 Transfer Antar Rekening BRI -> TRANSFER BRINOREKTUJUAN JUMLAH PIN -> contoh TRANSFER BRI0170xxxxxxxxx 500000 123456
3 Pembelian Pulsa -> PULSA NOHP NOMINAL PIN -> contoh PULSA 0812123456 50000 123 456
4 Pembayaran Kartu Kredit -> BAYAR CITI NOKARTU NOMINAL PIN -> contoh BAYAR CITI 01234567910 100000 123456
5 Untuk fasilitas layanan lainnya silahkan hubungi call center BRI di 14017 (dari HP) dan 021 57-987-400


Catatan :
- Limit transfer antar rekening BRI untuk rekening Britama kartu atm hijau per hari 20.000.000
-Hapus sms yang telah Anda buat di menu pesan terkirim/pesan keluar agar tidak disalahgunakan pihak lain.
-Kalo layanan perbankan sudah ada digenggaman tangan Anda kenapa harus report-report pergi jauh-jauh ke atm silahkan manfaatkan fasilitas yang tersedia untuk membantu kenyamanan hidup Anda. Selamat Menikmati Layanannya.



sumber:http://informasi-media.blogspot.com/2007/12/sms-banking-bri-3300.html

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 12 September 2008

”Rame-Rame” Beradu di “Mobile Banking”

JAKARTA – ”Manjakan nasabah Anda”. Semboyan ini tampaknya semakin mengakar pada sebagian besar pengelola bank di Indonesia. Berbagai upaya mempermudah nasabah untuk bertransaksi perbankan ditawarkan. Mulai fasilitas yang paling mudah, yaitu nasabah tinggal mengangkat telepon, baik dari rumah maupun kantor, sampai tinggal pencet Personal Identity Number (PIN) dari telepon selular Anda.
Kini, sejumlah bank besar mulai menawarkan kemudahan baru dalam bertransaksi, yakni tidak perlu menggeser posisi kalau ingin bertransaksi. Sebab, saat ini bertransaksi perbankan cukup lewatan genggaman tangan. Caranya, dengan memanfaatkan tekonologi, salah satunya dengan teknologi telepon selular.
Beberapa bank besar sudah memulainya dengan menawarkan mobile banking, mulai, Bank Mandiri yang merupakan bank terbesar di Indonesia, Bank BCA, Bank BNI, Bank Niaga, Bank Buana dan tak luput bank asing seperti Bank HSBC.

Persaingan
Masuk ke bisnis mobile banking, menurut Direktur Retail Bank BNI, Agoest Soebhektie, ketika ditemui SH di sela-sela acara on-air launching BNI Mobile, mengemukakan, tujuannya untuk menggaet empat golongan nasabah. Perama, very hot customer, yaitu nasabah yang saat ini sudah menjadi pelanggan operator selular Telkomsel, sebagai provider yang bekerjasama dengan Bank BNI, dalam penyelenggaraan BNI Mobile.
Target kedua, lanjut Agoest, adalah hot customer, yaitu para nasabah Bank BNI, yang sekarang jumlahnya sekitar 7 juta nasabah, tetapi belum menjadi pelanggan Telkomsel. Sedangkan pangsa ketiga adalah warm customer, yaitu nasabah PT Telkomsel yang belum menjadi nasabah BNI, padahal nasabah Telkomsel saat ini mencapai 4,7 juta jiwa. Sedangkan yang keempat, adalah cold customer, yaitu masyarakat yang belum menjadi nasabah bank BNI maupun pelanggan Telkomsel.
Untuk cold customer ini, menurut Agoest, merupakan pangsa yang akan digarap oleh Bank BNI. Karena, jumlah dari calon nasabah ini, lanjutnya, masih mencapai 11 juta jiwa lebih, karena mereka menggunakan Ponsel tetapi menggunakan operator lain. Ditambahkan Agoest, Bank BNI memang mencoba untuk melakukan terobosan apa yang diinginkan oleh nasabah.
Dalam hal ini Bank BNI tampaknya lebih fokus kepada para pelanggan yang hendak digaet. Kalau bank lain menawarkan kerja sama dengan beberapa operator selular sekaligus, Bank BNI hanya berkerjasama dengan Telkomsel. Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi nasabah di antaranya dengan menggunakan sim card KartuHALO naviGator64.
Mengapa harus kartu ini, Agoest menjelaskan, karena kemampuan memorinya mencapai 64 kilobite, dan memberikan tampilan layar dan sistem pengoperasian menu driven pada ponsel pelanggan. Nasabah tidak perlu lagi menulis kata demi kata untuk bertransaksi. ”Nasabah cukup memilih menu untuk bertransaksi, sehingga terhindar dari kesalahan pengetikan,” kata Agoest.
Mengakses fasilitas BNI Mobile, pesawat telepon genggam yang digunakan pun harus memiliki standar T-2, atau phase 2 plus, dan memiliki fasilitas dual band. Karena standar ponsel tersebut yang bisa menampilkan fitur-fitur Mobile Banking.
BNI Mobile ini, berbeda dengan layanan mobile banking yang lain, yang menggunakan Short Messages Service (SMS), karena fungsinya tidak berbeda dengan ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Kalau ATM keluar fisik uangnya, kalau BNI Mobile hanya melakukan semua fungsi pembayaran tanpa penulisan.
Menurut Agoest, pihaknya tidak gusar menghadapi persaingan dengan bank lain yang juga memiliki progam yang hampir sama. Namun begitu kalau dibandingkan dengan bank lain, yang masih menggunakan SMS, BNI Mobile memang tergolong yang pertama, dan bisa disebut satu langkah lebih maju dibanding bank lain.
Saat ini, Telkomsel memiliki 4,7 juta pelanggan. Dari jumlah tersebut, 40 persen di antaranya, ingin menggunakan mobile banking. Dari angka 40 persen itu, sebanyak 67 persen atau sekitar 2,3 juta ingin segera mobile banking direalisasikan.
Sementara itu, pengguna telepon seluler di Indonesia saat ini memang masih relatif kecil pertumbuhannya kalau dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Pertumbuhan seluler sampai tahun 2002 hanya mencapai 11 juta pelanggan, dan hingga tahun 2005 baru mencapai 24 juta pelanggan. ”Dari pertumbuhan pengguna Ponsel cukup tinggi, yaitu 49 persen/tahun,” kata Agoest.
Saat ini, nasabah BNI mencapai 7 juta orang, sedangkan pemegang kartu kredit mencapai 3 juta orang. Fasilitas BNI Moblie yang tidak ditawarkan oleh bank lain adalah informasi lokasi ATM dan kantor cabang Bank BNI terdekat dengan lokasi pengguna ponsel.

SMS Banking
Mobile banking yang dikembangkan oleh bank bank lain seperti Bank BCA, Bank Mandiri, dengan ”Mandiri SMS Banking”, lalu ”Bank Buana Mobile Banking”, ”Bank Niaga Ponsel” yang menyatakan layanan perbankan dari Ponsel ”Bank in your pocket”. Caranya, lewat SMS, kapan dan di mana saja Bank Buana Menjamin transaksi aman, cepat dan ringan biayanya.
Fasilitas yang lengkap, mulai dari transfer dana antar-rekening dan bank lain, informasi saldo dan mutasi rekening koran, informasi suku bunga tabungan, deposito, kredit dan kurs valuta asing. Selain itu nasabah juga dapat mengakses penempatan deposito, pengiriman rekening koran melalui faksimili.
Sejumlah pembayaran seperti pembayaran tagihan listrik telefon, air, kartu kredit, dll. Selain itu pemesanan buku cek dan bilyet giro, serta simulasi kredit bisa dilakukan dalam Mobile Banking. (SH/syamsul ashar)

[+/-] Selengkapnya...

Selasa, 09 September 2008

SMS Banking


Arti istilah SMS Banking merupakan layanan yang disediakan Bank menggunakan sarana SMS untuk melakukan transaksi keuangan dan permintaan informasi keuangan , misalnya cek saldo, mutasi rekening dan sebagainya.

Hampir semua bank di Indonesia telah menyediakan fasilitas M-Bankingnya baik berupa SIMtolkit (Menu Layanan Data) maupun sms plain (sms manual) atau dikenal dengan istilah sms banking.

Untuk operator GSM sudah support untuk transaksi via mobile banking namun untuk operator CDMA masih ada yang belum mendukung layanan mobile banking.

Operator GSM yang sudah mendukung layanan mobile banking:
Telkomsel (KartuHalo, SimPati, As)
Indosat (Matrix, Mentari, Im3)
XL (Xplore, XL Bebas, XL Jempol)
3 (3 Postpaid, 3Prepaid)

Operator CDMA yang sudah mendukung layanan mobile banking:
Fren
Starone
Flexi

Mobile Banking Telkomsel

Layanan SMS Banking Telkomsel adalah salah satu layanan innovative yang ditawarkan Telkomsel yang memungkinkan pelanggan melakukan kegiatan transaksi perbankan melalui handset/ponsel. Pelanggan dapat mengakses layanan ini dengan cara mengetikkan command word (Plain SMS).

Berikut adalah list mobile banking yang telah bergabung:
Bank Permata (SimToolkit/3399)
Citibank (SimToolKit)
Bank Syariah Mandiri
Bank Sumsel
Bank NISP
Bank NiagaBank Buana (SimToolKit)
Bank Bumiputera
Bank Bukopin
Bank BTN
Bank ANZ (SimToolKit)
Bank Rakyat Indonesia 3300
BPD Sulawesi Selatan
Bank MegaBPD SULUT
CIGNA
Takaful
Standard Chartered
Bank BPD KALSEL
Bank BCA (menu SimToolkit)
Bank Danamon Indonesia (SimToolKit/3435)
Mandiri (SimToolKit/3355)
BNI SMS Banking (SimToolKit/3346)

sumber : http://www.telkomsel.com/web/smsbanking

Mobile Banking XL

Bank Permata
Citibank
Bank Syariah Mandiri
Bank Sumsel
Bank NISP
Bank Niaga
Bank Bumiputera
Bank Bukopin
Bank BTN
Bank ANZ
Bank Rakyat Indonesia
BPD Sulawesi Selatan
Bank MegaBPD SULUT
Standard Chartered
Bank BPD KALSEL
Bank BCA
Bank Danamon Indonesia
Mandiri
BNI SMS Banking

Esia SMS Banking

Partners SMS Bank Esia:

Bank Permata (3399)
Citibank (69999)
Bank Niaga (14041)
Bank Bukopin (3663)
Bank DKI (3354)
Bank BCA (69888)
Mandiri (3355)
BNI SMS Banking (3346)


Flexi SMS Banking

Partners SMS Banking Flexi

Mandiri (3355)
BNI SMS Banking (3346)

Mobile Banking Indosat

Berikut adalah list mobile banking yang telah bergabung:
Bank Permata (SimToolkit/3399)
Citibank (SimToolKit)
Bank Syariah Mandiri
Bank Sumsel
Bank NISP
Bank NiagaBank Buana (SimToolKit)
Bank Bumiputera
Bank Bukopin
Bank BTN
Bank ANZ (SimToolKit)
Bank Rakyat Indonesia 3300
BPD Sulawesi Selatan
Bank Mega
BPD SULUT
CIGNA
Takaful
Standard Chartered
Bank BPD KALSEL
Bank BCA (menu SimToolkit)
Bank Danamon Indonesia (SimToolKit/3435)
Mandiri (SimToolKit/3355)
BNI SMS Banking (SimToolKit/3346)

[+/-] Selengkapnya...

pengertian MOBILE BANKING

Berdasarkan Kamus Komputer dan Teknologi Informasi

MOBILE berarti bergerak/ tidak tetap di tempat

BANKING berarti perbankan

MOBILE BANKING (M-Banking) berarti Fasilitas perbankan melalui komunikasi bergerak seperti handphone. Dengan penyediaan fasilitas yang hampir sama dengan ATM kecuali mengambil uang cash.

[+/-] Selengkapnya...