Rabu, 07 Januari 2009

presentasi mobile banking




MOBILE BANKING.ppt

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 15 Desember 2008

HALO naviGator64 Tren Baru SMS Banking


Perbankan di Indonesia dalam dua tahun terakhir diramaikan dengan kemudahan bertransaksi perbankan, baik dari internet banking atau e-banking, telephone banking sampai dengan mobile banking, yaitu transaksi perbankan melalui telepon bergerak moblile.
Mulanya, mobile banking ditawarkan dengan cara mengirim pesan pendek Short Message Service(SMS). Nasabah bank dibekali dengan berbagai kode untuk melakukan transaksi perbankan, misalkan ketik “sal” lalu kirimkan sms ke nomer bank tertentu untuk melakukan pengecekan saldo. Dan masih banyak lagi kode lain yang bisa jadi membingungkan bagi nasabah, dalam melakukan transaksi.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang dimiliki oleh operator selular, penyediaan fitur terhadap transaksi mobile banking pun semakin dipermudah. Operator selular Exelcom, misalnya, menawarkan fitur yang ada di ATM, dalam mobile banking bank BCA. Fitur tersebut telah ditawarkan oleh Exelcom kepada nasabah Bank BCA, sejak tahun 2001 lalu. Namun mungkin karena pada saat itu penggunaan SMS dan handphone (HP) belum semarak seperti sekarang, maka transaksi mobile banking BCA pada saat itu belum begitu banyak.
Tidak mau kalah, pada 2002 lalu, operator selular terbesar yaitu Telkomsel melakukan ge-brakan yang sama, dengan menciptakan fitur seperti halnya yang ada di ATM, bekerja sama dengan Bank BNI. Untuk merealisasikan ATM dalam genggaman tersebut nasabah BNI dan pengguna operator Telkomsel harus memperbaharui kartunya dengan kartu HALO naviGator64 .
Teknologi Baru
HALO naviGator64 memang tergolong teknologi baru, karena merupakan kartu pascabayar yang baru dari Telkomsel dengan kapasitas memory 64 kilobite yang lebih besar dibandingkan kartu selular biasa.
KartuHALO naviGator64 memiliki kemampuan untuk menyimpan 200 nomor telepon dan 25 pesan singkat (SMS), juga mempunyai kemampuan browsing Mobile Banking dan informasi yang dibutuhkan.
Kemampuan kartuHALO naviGator64 tidak hanya terbatas pada komunikasi verbal, tapi juga memungkinkan untuk melakukan aktifitas selular lain, seperti IOD (Info On Demand) dan Multi Mobile Banking. Menu tambahkan ”T-Sel” yang akan muncul di ponsel Anda segera setelah kartuHALO naviGator64 diaktifkan, maka nasabah tak perlu lagi menghafal kode akses SMS pull service Telkomsel.
Kemampuan kartuHALO naviGator64 yang lain di bidang perbankan, yakni dengan cukup menggunakan ponsel, nasabah bebas melakukan transaksi perbankan dari mana saja. Adapun transaksi dimaksud dari informasi saldo akhir, transfer uang, daftar 5 transaksi terakhir, pembayaran tagihan, informasi nilai tukar rupiah, dan berbagai jenis transaksi perbankan lainnya. Bank yang telah bekerja sama dengan Telkomsel sampai saat ini, yakni Bank BNI, Bank Mandiri, Citibank, Bank Danamon, Bank Panin, Bank Buana Indonesia Bank Mandiri
Belum lama ini, Bank Mandiri bekerja sama dengan Telkomsel, juga meluncurkan layanan SMS Banking Mandiri yang berbasis pada kartuHALO naviGator64 Telkomsel. Peluncuran ini merupakan respon strategis atas sambutan masyarakat terhadap layanan SMS Banking Mandiri yang meningkat cukup pesat pada setahun terakhir.
Menurut Direktur Consumer Banking Bank Mandiri, Ormar S Anwar, telah meluncurkan SMS Banking Mandiri yang dapat diakses oleh seluruh operator selular domestik, sejak 14 Agustus 2002. Tercatat, pada akhir tahun 2002 jumlah penggunanya baru sebesar 17.272. Namun lanjut Omar, sampai dengan tanggal 23 September 2003, jumlah pengguna Mandiri SMS Banking telah mencapai 107.013, atau meningkat sebesar 519 persen.
Pangsa pengguna terbesar didominasi oleh pelanggan Telkomsel yaitu sebesar 53 persen, diikuti oleh pelanggan Satelindo 28,58 persen, ProXL 12,56 persen, dan IM3 5,88 persen. Jumlah total frekuensi transaksi selama bulan Agustus 2003 telah mencapai 214.108 transaksi.

Fitur Dikembangkan
Ditambahkan Anwar, selama ini layanan SMS Banking Mandiri dilakukan dengan cara ketik SMS, kini manfaat fitur telah dikembangkan melalui layanan dengan cara Pilih Menu, khususnya dengan menggunakan SIM card kartuHALO naviGator64 Telkomsel (Multi Mobile Banking System).
“Dengan layanan baru ini, pengguna SMS Banking Mandiri yang sekaligus menjadi pelanggan kartuHALO Telkomsel memiliki fleksibilitas/kebebasan untuk melakukan transaksi SMS Banking Mandiri, yaitu dengan Ketik SMS (apapun SIM card GSM nasabah) atau Pilih Menu untuk kartuHALO naviGator64 Telkomsel”, kata Omar S. Anwar,
Ditinjau dari aspek keamanan bertransaksi, antara Ketik SMS dan Pilih Menu pada dasarnya memiliki tingkat keamanan yang hampir sama. Bedanya adalah pada cara pengamanan bertransaksi.
Jika pada ketik SMS keamanan transaksi antara lain dilakukan dengan mendaftarkan nomor rekening dan mengetikkan kode transaksi tertentu pada ponsel (sehingga tidak ada pengetikan nomor rekening pada pesan SMS). Pada layanan SMS Banking Mandiri dengan kartuHALO naviGator64 ini mengingat pesan SMS tersebut dienkripsi, maka dimungkinkan dilakukannya pengetikan nomor rekening pada ponsel, sehingga transaksi pembayaran dan transfer antarrekening Bank Mandiri dapat dilakukan secara bebas tanpa perlu mendaftarkan rekening tujuan terlebih dahulu.
Untuk menjaga keamanan transaksi, nasabah diberikan berbagai unsur proteksi yang berlapis-lapis, antara lain nomor SIM card sebagai ID nasabah, nomor rekening sendiri harus didaftarkan terlebih dahulu ke cabang Bank Mandiri, transaksi hanya dapat dijalankan dari nomor SIM card yang terdaftar, ada limit transaksi per hari, serta transaksi diverifikasi dengan menggunakan PIN.
Seluruh proses transaksi SMS Banking Mandiri dilakukan secara otomatis oleh sistem komputer tanpa intervensi manusia (straight through processing/real time online).
(SH/syamsul ashar)

Copyright © Sinar Harapan 2003






[+/-] Selengkapnya...

Rabu, 24 September 2008

Dibalik eksistensi m-Banking

Hasil inovasi teknologi umumnya membawa reaksi yang beragam, apalagi jika itu berkaitan dengan hajat publik. Dimana kadang proses adaptasinya sering melahirkan kontroversi, baik mungkin disebabkan produk yang diluncurkan kurang siap, atau tidak menutup kemungkinan disebabkan oleh pemahaman yang belum merata di mata masyarakat. Contohnya awal dari kebangkitan e (electronic)-commerce yang ditandai oleh munculnya ATM (anjungan tunai mandiri). Boleh dikata adaptasi ATM lumayan membutuhkan waktu yang tidak terlalu cepat, padahal telah diluncurkan sejak delapan tahun lalu. Dengan kondisi mayoritas penduduk yang masih konservatif membuat nafas e-commerce berjalan pelan.

Saat ini kecenderungan semakin padatnya aktivitas, terutama di kota-kota besar membuat e-commerce dan turunannya yaitu m (mobile) commerce menjadi pilihan yang cukup diperhitungkan dalam transaksi perdagangan. Dalam perkembangan dan kebutuhan yang terus berjalan, layanan m-commerce dikenal lebih dekat lagi sebagai m-banking. Sudah bukan rahasia jika peran perbankan menjadi tulang punggung perekonomian bangsa, dan sukses kinerja bank juga tidak lepas dari dukungan telekomunikasi. Selain sistem komunikasi kabel yang mutlak dibutuhkan, komunikasi berbasis selular nyatanya telah memberi andil yang cukup penting. Tidak hanya membangun image perbankan, melainkan operator selular juga ikut merasakan betapa besar potensi yang dapat diraih dari sektor m-banking.

Gejala m-banking pun saat ini telah meningkat dari hari ke hari, sejak diluncurkan pertama kali oleh Excelcom pada akhir 2001 respon yang didapat juga beragam. Kini hampir setiap operator terlibat dalam aplikasi m-banking dengan berbagai mitra bank nasional yang terus bertambah. Pengguna yang pada awalnya didominasi kaum pebisnis, kini juga telah banyak digunakan oleh kalangan muda. Seperti model dan bintang sinetron Vony Cornelia, 22 tahun juga menggunakan layanan m-banking dari salah satu bank besar. Vony mengatakan layanan m-banking jelas sangat bermanfaat, sebab dapat dilakukan kapan dan dimana saja, seperti yang paling banyak digunakan orang ialah cek saldo. Namun untuk transfer Vony mengaku lebih merasa safe menggunakan ATM, sebab langsung menerima struk.

Namun dibalik itu masih sangat banyak kalangan masyarakat yang kurang sreg dengan layanan m-banking. Sudah bukan rahasia bahwa cukup banyak cerita yang intinya menyangsikan m-banking. Seperti, “bagaimana jika uang yang ditransfer tidak sampai terkirim, atau bagaimana aspek security nya”. Itu baru sebagian yang terpikirkan di benak orang, dan sebenarnya wajar saja kekhawatiran orang-orang. Pasalnya mekanisme yang digunakan ialah berbasis SMS (short message service), sedang SMS sendiri pada waktu tertentu kualitasnya kurang baik, alias sering terjadi pending, dan gagal terkirim.

Disinilah muncul perdebatan seputar m-banking, “keraguan banyak orang menjadi penghambat yang cukup serius, khususnya di Indonesia”, ujar Agung B. Laksono, GM VAS Excelcom. Agung menambahkan dibutuhkan paling tidak dua sampai tiga tahun untuk mengedukasi masyarakat tentang manfaat m-banking. Menurut Agung itu lumayan cepat jika dibandingkan adaptasi layanan ATM. Walau menyisakan banyak keraguan, perihal pengaduan keluhan konsumen terhadap m-banking masih tergolong kecil. “Sampai Maret tahun ini baru tercatat dua keluhan dari konsumen seputar m-banking, meski jumlahnya kecil tapi diyakini lebih banyak orang yang tidak melapor”, ujar Sularsi, bagian pengaduan perbankan YLKI. Sularsi menambahkan umumnya pelapor mengeluhkan notifikasi yang diterima setelah melakukan transfer.

Kebanyakan dari mereka bingung untuk melapor pada siapa, bayangkan jika transfer ditujukan pada mitra di luar kota, pasti akan terjadi kepanikan. “Sebenarnya sistem billing transfer yang digunakan pada m-banking tidak berbeda dengan yang digunakan di ATM, hanya media yang digunakan berbeda sehingga saat bukti transfer juga akan tercetak di buku tabungan”, ujar Robertus K. Banowski, assistant manager m-banking Bank Panin.

Inti kasus yang terjadi sebenarnya ialah ketidaknyaman dari pengguna, dimana notifikasi transfer merupakan hal yang cukup sensitif bagi pengguna. Hinca Ikara Panjaitan, praktisi hukum telekomunikasi mengatakan bahwa dalam m-banking yang seharusnya menjadi perhatian adalah formulasi bentuk pertanggungjawaban. Baik operator selular dan perbankan sebenarnya telah masuk ke wilayah publik, dimana peran regulator atau pemerintah sebaiknya dapat lebih aktif. “Bayangkan lalu lintas transaksi tersebut menyangkut jumlah uang beredar yang begitu banyak, apalagi menggunakan infrastruktur telekomunkasi yang banyak digunakan publik”, ujar Hinca. Jika terjadi kolaps tentu pemerintah juga yang harus bertanggungjawab.
Untuk itu Hinca mengusulkan agar dibuat badan regulator independen yang terdiri dari wakil dari Bank indonesia, Departemen Keuangan, dan Ditjen Postel.

Sampai saat ini belum ada peraturan yang secara spesifik mengenai jenis transaksi ini. Untuk membuat undang-undang atau peraturan sudah pasti memerlukan biaya besar, dan dikhawatirkan hanya akan mubazir. “Untuk itu jika nantinya dibentuk badan regulator sebaiknya dapat berganti setiap tiga bulan”, tambah Hinca.

Sedang Sartono Mukadis, mantan staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia memberikan tanggapan seputar m-banking dari sisi budaya. Manurut Sartono m-banking atau yang lainnya merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang tidak bisa dihindari. Teknologi terus berjalan seperti deret ukur sedangkan budaya bergerak seperti deret hitung. Ini tak bisa ditolak karena masyarakat memang menuntut segala sesuatu yang lebih praktis dan efisien. Adanya layanan apa saja yang berbasis teknologi merupakan akibat dari revolusi dan evolusi cara berpikir yang mengambil jalan tengah. Hanya saja mungkin bagi generasi sebelumnya selalu saja ada stereotip terhadap teknologi atau mungkin apatis terhadap perkembangannya itu sendiri. Kadang budaya konvensional seperti menabung dan mengambil uang antri di teller dari bagi sebagian orang tua lebih nyaman daripada menarik uang atau transfer dari ATM. Begitu juga kini, ketika ada m-banking.

Saat ini yang dibutuhkan oleh masyarakat adalah penjabaran dari UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 pasal 4, yang menjelaskan tentang hak end user. Disitu dijelaskan hak bagi konsumen untuk mendapatkan untuk mendapatkan informasi yang benar dan jujur, hak untuk mendapat edukasi, hak untuk mendapatkan ganti rugi, dan hak untuk mendapatkan kemudahan dan kenyamanan. Dari situ jelas bahwa pemain di bisnis m-banking harus membuat aturan yang jelas, selain edukasi melalui iklan yang memberi manfaat pengetahuaan bagi konsumen, sehingga terdapat pemahaman yang merata.

Baik Hinca dan Sartono sama-sama berpendapat bahwa diperlukan waktu dan edukasi yang tepat agar m-banking dapat diaplikasikan masyarakat luas. Keduanya juga berpendapat bahwa sistem dan teknologi tidak pernah salah, yang salah ialah cara pemanfaatannya. Contohnya seperti teknologi itu tak ubahnya seperti pisau. Jika tak bisa digunakan dengan sebenarnya justru akan menjerumuskan sendiri. Perkembangan internet, siapa yang mengira internet justru lebih populer karena layanan pornografinya dibandingkan kecanggihannya. Kini, mobile banking perlu waktu bagi banyak masyarakat awam untuk mengerti sejauh itu. Bisa dibuktikan, penggunan m-banking masih sedikit sekali. Ini propaganda yang dikeluarkan dari teknologi terkadang tidak membuat sadar bahwa negara kita adalah negara penikmat teknologi, bukan pemanfaat teknologi.

(Apr03)

[+/-] Selengkapnya...

Sabtu, 20 September 2008

Aplikasi M-Banking (Kelemahan dan Kelebihan)



MOBILE Banking (M-Banking) muncul pertama kali sebagai SMS Banking dengan didasari prinsip Internet Banking, yakni mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan dimanapun. Beberapa bank besar di Indonesia sudah menerapkan teknologi M-Banking ini sejak lama, namun pengguna jasa M-Banking hingga saat ini masih jauh dari jumlah yang memuaskan, kurang dari 10% dari total nasabah yang ada di Indonesia. Padahal sebuah survey pernah menyatakan, 40% dari pemakai ponsel menginginkan fitur M-Banking. Mengapa demikian? Apakah jasa yang ditawarkan kurang bagus? Ataukah sebenarnya nasabah tidak tahu mengenai adanya jasa ini?

M-Banking menawarkan beberapa jasa yang cukup menarik, dan berdasarkan jenisnya, jasa biasanya dibagi menjadi dua, yakni jasa pull-based dan jasa push-based. Jasa pull-based merupakan jasa yang ditawarkan oleh pihak bank dimana nasabah secara langsung meminta jasa yang ditawarkan, sedangkan push-based adalah jasa berdasarkan persetujuan pihak nasabah dan bank dimana bank akan mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan nasabah secara berkala atau berdasarkan aturan tertentu.

Contoh jasa pull-based yang diterapkan bank-bank di Indonesia antara lain adalah transfer dana, pembayaran tagihan (listrik, telepon, air, dll), pembelian voucher, ataupun perdagangan saham. Selain jasa-jasa berdasarkan transaksi diatas, jasa pull-based juga mencakup permintaan akan Informasi Saldo dan Catatan Transaksi. Sedangkan untuk jasa push-based, biasanya berupa notifikasi-notifikasi yang secara otomatis akan langsung diterima di ponsel nasabah apabila terjadi aktivitas pada rekening yang bersangkutan, yakni notifikasi Deposit/Penarikan dalam jumlah minimum tertentu, notifikasi Saldo Minimum, dan notifikasi Pembayaran Tagihan. Jasa ini akan sangat berguna, misalnya seorang nasabah kehilangan kartu ATM tanpa sadar dan disalahgunakan oleh orang lain. Dengan menerima notifikasi, maka nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM sebelum tabungannya dibobol habis.

Jika dilihat dari segi teknologi, M-Banking biasanya dibedakan menjadi empat tipe jasa layanan. Tipe pertama adalah dengan menggunakan Interactive Voice Response (IVR) atau biasanya lebih sering disebut sebagai phone-banking ketimbang M-Banking, karena nasabah harus menelpon untuk kemudian dipandu oleh pesan elektronik di dalam memilih menu-menu transaksi lewat telepon. Tipe layanan kedua adalah dengan menggunakan SMS sebagai basis teknologinya. Layanan berbasis SMS dipadukan dengan sim toolkit pada sim card masing-masing operator sehingga akses layanan bisa melalui menu tidak perlu mengetik perintah lewat SMS.

WAP sebagai tipe layanan ketiga merupakan layanan M-banking yang mereplika internet banking ke dalam sebuah ponsel yang didukung oleh teknologi WAP. Layanan yang disediakan mirip dengan internet banking hanya saja tampilannya lebih sederhana sehingga dapat ditampilkan pada layar ponsel. Layanan terakhir dilakukan melalui aplikasi pihak ketiga, misalnya dengan menggunakan aplikasi berbasis Java, yaitu aplikasi yang mampu menghubungkan ponsel berteknologi java dengan pihak bank melalui layanan data.Secara umum, bank-bank di Indonesia memilih teknologi SMS yang dipadukan dengan sim toolkit sebagai basis layanan. Ada juga bank yang menggunakan aplikasi java, namun masih sedikit. Dari sisi pihak bank, layanan M-banking ini akan dapat mengurangi biaya transaksi, karena telah terotomisasi lewat layanan M-banking, hingga Rp 2.000 per transaksi. Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang hingga Rp 250.000 per nasabah per tahun. Selain mengurangi biaya, layanan M-banking juga bisa menjadi strategi kompetitif pihak bank untuk memberikan value added service kepada nasabahnya. Dari sisi nasabah, layanan M-banking selain dapat menghemat biaya juga dapat menghemat waktu. Nasabah tidak perlu pergi ke Bank atau mesin ATM serta tidak perlu mengantre untuk melakukan transaksi.Jika kita lihat dari sisi yang lain, kelemahan dari m-banking biasanya terletak pada kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (untuk m-banking berbasis SMS). Kemungkinan terbesar kurang diterimanya layanan m-banking adalah dari persepsi nasabah mengenai teknologi m-banking itu sendiri, dari persepsi cara penggunaan (mudah/tidaknya) maupun dari persepsi kegunaan (berguna/tidak) layanan ini. Tantangan terbesar bagi pihak bank, operator seluler maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan adalah bagaimana mensosialisasikan layanan ini dengan lebih intensif kepada nasabah dan masyarakat Indonesia. (Gunawan Wibisono SE M.Acc/Dosen Akuntasi Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada)-

sumber:
http://gunggu.iblog.com/post/203769/219538
Kesimpulan:
Kelebihan M-Banking:
1. bagi nasabah

  • Nasabah mengakses bank dan jasa-jasanya kapanpun dan dimanapun.

  • M-Banking menawarkan beberapa jasa yang cukup menarik.

  • nasabah dapat mengetahui telah terjadi penarikan uang tanpa otorisasinya dan dapat memblokir kartu ATM sebelum tabungannya dibobol habis. (mengantisipasi penyalahguanaan ATM oleh orang lain)

  • Layanan M-banking selain dapat menghemat biaya juga dapat menghemat waktu
2. bagi Bank
  • layanan M-banking ini akan dapat mengurangi biaya transaksi karena telah terotomisasi.

  • Biaya pengurusan nasabah pun dapat berkurang.

  • layanan M-banking juga bisa menjadi strategi kompetitif pihak bank untuk memberikan value added service kepada nasabahnya.
Kelemahan M-Banking:kelemahan dari m-banking biasanya terletak pada kecepatan data saat melakukan transaksi yang terbilang cukup lambat (untuk m-banking berbasis SMS)





[+/-] Selengkapnya...

Sistem Proteksi Transaksi Perbankan - Mobile Banking


Pada tulisan sebelumnya kita membahas beberapa celah kelemahan yang terdapat pada aplikasi yang menggunakan Ponsel, diantaranya adalah Virus dan Spyware.


Masih berkaitan dengan artikel sebelumnya tentang ‘Keamanan pada Handphone atau Ponsel’. Pada tulisan ini kita akan mengulas lebih detail tentang Sistem Proteksi Transaksi Perbankan - Mobile Banking.


Pada pertengahan tahun 90-an mungkin kita hanya menggunakan ponsel sebagai alat komunikasi (suara maupun pesan singkat). Penggunaan Ponsel saat ini makin beragam, salah satunya adalah transaksi perbankan. Beberapa bank terkemuka di Indonesia pada umumnya sudah menyediakan fasilitas SMS-Banking (BCA, BankMandiri, BNI, LippoBank, dan beberapa bank lainnya yang sudah memiliki Teknologi maupun SDM yang makin memadai dan berkembang).


Ketika anda menggunakan Ponsel untuk melakukan transaksi, jika anda adalah seorang yang aware dengan sistem keamanan, pertanyaan pertama yang muncul pastilah ‘Apakah media yang saya gunakan untuk melakukan transaksi sudah cukup aman?


Salah satu perusahaan piranti lunak yang fokus pada mobile security belum lama ini me-release sebuah solusi yang dikenal dengan istilah ‘SMobile System’. System ini mengaplikasikan konsep Smobile’s Secure Mobile Banking and Trading pada SmartPhones dan Mobile Handsets, yang bertujuan untuk melakukan proteksi terhadap Mallware dan External Attack.
Informasi terkait teknologi ini dapat diperoleh disini.


Setiap pelanggan dapat dengan nyaman melakukan transaksi karena unsur-unsur privacy dan integrity sudah terpenuhi. Tidak hanya itu, software ini di claim mampu melakukan mitigasi resiko dan identitas pencuri (thief), juga mampu mendeteksi authorized transaction pada account yang bersangkutan. Tidak hanya itu, sistem ini juga dilengkapi feature virus protection, filtering text message, spam blocking, dan beberapa sistem proteksi lainnya.


SMobile System hanya satu diantara teknologi keamanan ponsel, yang pasti teknologi lainnya akan terus berkembang.


By Wetria Hendra • September 19, 2008


[+/-] Selengkapnya...

SMS BANKING NIAGA


SMS Banking Bank Niaga
Niaga Ponsel Acces adalah layanan SMS banking dari Bank Niaga yang memungkinkan Anda bertransaksi dengan nyaman, cepat dan aman. Tak perlu mengganti SIM Card, Anda tetap dapat melakukan transaksi perbankan di mana pun dan kapan pun dengan menggunakan ponsel Anda.Layanan ini dapat dinikmati melalui 2 cara :



  • SMS : Mengirimkan sms dengan kode-kode syntax

  • Java Menu : Menu transaksi sudah tersedia di Hand Phone, sehingga Anda tidak perlu lagi menuliskan kode-kode syntax.


Syarat untuk menikmati NPA Java Menu :



  • Terdaftar sebagai pengguna Niaga Ponsel Access

  • Memiliki Handphone yang mempunyai fitur MIDP 2.0 (GSM atau CDMA)

  • Mengunduh /download aplikasi NPA Java melalui Bluetooth di cabang bank Niaga atau melalui GPRS di alamat http://www.bankniaga.com/content/npa-java.wml


Cara memperoleh Layanan
Lakukan pendaftaran fasilitas Niaga Ponsel Access di ATM Niaga atau SST Niaga. PIN transaksi dapat Anda ciptakan sendiri pada saat pendaftaran. Jangan lupa daftarkan juga nomor tagihan dan rekening yang akan digunakan pada saat transaksi di NPA.Contoh penggunaan NPA Java silahkan klik Demo Niaga e-Banking.



Fitur Pembayaran Tagihan / Pembelian Pulsa yang dapat dilakukan di Niaga Ponsel Access



  • Telkom

  • PLN Praqtis ( Jabotabek, Jabar, Jateng, Jabar )3. Selular Pascabayar ( Telkomsel, Matrix – Indosat, Lippotelecom – Khusus Jawa Timur )

  • Selular Isi Ulang ( IM3-Smart ,simPATI – Telkomsel, Mentari – Satelindo )

  • Kartu Kredit ( Bank Niaga, Citibank, HSBC, Standard Chartered, GE Finance terdiri dari GE Ekstra Mastercard, Kartu Belanja Carrefour, Sumber Kredit, Smart Shopping Card, ANZ, ABN Amro, Danamon,BNI)

  • Pinjaman :
    Citibank (Citibank Ready Cash, Citibank Personal Loan)
    ABN Amro (Personal Loan, Pinjaman Ekspres, Money Card)
    Standard Chartered Bank
    HSBC

  • TV Kabel (Kabelvision)

  • Internet (Indosatnet)

  • Pendidikan (Perbanas Surabaya, Kidsport Jakarta, BSI Jakarta)


Fitur Transaksi lainnya



  • Informasi Saldo

  • Informasi 5 Transaksi terakhir

  • Transfer ke Rekening Bank Niaga.

  • Inquiry Saldo & Redeem Point Cinta

  • Informasi Suku Bunga ( Tabungan , Giro, Deposito )

  • Informasi Kurs

  • Perubahan Kode Rekening

  • Perubahan PIN Transaksi

  • Perubahan PIN Login

  • Informasi Syntax

SUMBER: http://www.informasi-media.blogspot.com/2007/12/sms-banking-bank-niaga-niaga-ponsel.html

[+/-] Selengkapnya...

Jumat, 19 September 2008

BSM MOBILE BANKING GPRS


Manfaat BSM MBG:
BSM Mobile Banking GPRS (MBG) memudahkan Anda dalam melakukan transaksi perbankan dengan teknologi GPRS di ponsel Anda. Cek saldo, dan transfer antar rekening BSM, dapat dilakukan tanpa harus bernajak dari tempat Anda.


  • Mudah dan informatif: menu transaksi MBG mudah dimengerti dan mudah penggunaannya.

  • Murah: biaya transaksi sebesar biaya GPRS*+Rp500,-**

  • Fleksibel: fasilitas ini dapat dilakukan pada semua jenis SIM Card GSM dan ponsel yang menggunakan teknologi GSM.

* Biaya pulsa kurang dari Rp50,-/transaksi


** Dapat berubah sesuai ketentuan bank.
Ragam layanan transaksi



  • Cek saldo.

  • Ganti PIN ATM.

  • Transfer uang antar rekening Bank Syariah Mandiri.

  • Transfer uang antar bank anggota ATM Bersama.*)

  • Transfer uang antar bank melalui SKN.*)

  • Pembayaran zakat.

*) dalam pengembangan.



Syarat mendapatkan layanan MBG



  • Memiliki rekening tabungan atau giro BSM.

  • Memiliki BSM Card.

  • Menggunakan kartu ponsel berbasis GSM dan tersedia fasilitas GPRS.

  • Menggunakan ponsel berfasilitas GPRS.

  • Mengisi formulir permohonan BSM MBG.

Langkah-langkah Men-download Aplikasi BSM MBG



  • Aktifkan dahulu fasilitas GPRS kartu selular Anda.

  • Sesuaikan setting GPRS di ponsel dengan kartu selular yang dipakai.

  • Pastikan ponsel Anda adalah ponsel dengan kualifikasi MIDP 2 dan GPRS kelas 10.

  • Download aplikasi menu BSM MBG ke ponsel dengan alamat:‘mobile.syariahmandiri.co.id’

    dan pilih aplikasi Menu BSM Mobile GPRS.

[+/-] Selengkapnya...